MAKALAH
KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
INDENTIFIKASI
SUB-SUB DOMAIN TEKNOLOGI PENDIDIKAN PARADIGMA 1977 DAN 1994 BESERTA
IMPLEMENTASINYA DI LAMAPANGAN
Di
Susun Oleh:
Nama : Ali Mustofa
NIM :
1102412087
Jurusan : Teknologi Pendidikan
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Rombel : 03
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
Gedung A3 Fakultas Ilmu
Pendidikan, Sekaran Gunungpati UNNES, Semarang 50229
A.
Kawasan Teknoogi Pendidikan Paradigma 1977
Teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang
komplek yang melibatkan orang prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah , mencari jaan pemecahan masalah, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengeleola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek
belajar manusia.
1.
Kawasan Teknologi Pendidikan Paradigma 1977
Fungsi
pengelolaan pendidikan
|
Fungsi
pengembangan pendidikan
|
Sumber belajar
|
Sie-belajar
|
1. Pengelolaan
organisai
2. Pengelolaan
personal
|
1. Riset teori
2. Desain
3. Produksi
4. Evaluasi/seleksi
5. Logistic
6. Penyebarluasan/
Memanfaatan
|
1. Pesan
2. Otang
3. Ahan
4. Peralatan
5. Teknik
6. Latar/lingkungan
|
2.
Identifaikasi sub-sub domain Teknologi Pendidikan Paradigma 1977
2.1
Fungsi pengelolaan pendidikan
2.1.1
Pengelolaan organisasi
Pengelolaan
ini di tujukan untuk menentukan, mengadakan perubahan atau melaksanakan kegiatan demi
tercapainya tujuan filsafah, kebijaksanaan, struktur organisasi anggaran,
hubungan internal dan eksternal, dan prosedur administrasi suatu organisasi.
Hasil yang di harapakan dalam pengelolaan ini adalah
kebijaksanaan, anggaran, perencanaan, kordinasi kegiatan, dan opersionalisasi
administrasi.
Fungsi ini di implementasikan dalam beberapa kegiatan
misalkan:
Ø
Membuat desain model organisasi baru
Ø
Memberikan pelayanan kesekretariatan dalam suatu pusat audiovisual.
Ø
Melakukan monitoring dan mengadakan perubahan terhadap beroperasinya
pusat sumber belajar
Ø
Mengelompokkan atau mengendalikan proyek yang mempunyai dua fungsi atau
lebih dan juga melakukan analisis terhadap permasalahan dalam proyek tersebut.
2.1.2
Pengelolaan personal
Pengelolaan
personal ini berupa dengan melakukan interaksi dengan, dan, atau melakukan
supervise terhadap orang-orang yang melaksanakan tugasnya secara personal, hal
ini di tujukan untuk menciptakan hasil yang berupa interaksi interpersonal,
diskusi, supervise, pemberian pekerjaan, dan pengembangan personalia.
Langkah konkrit sebagi implementasi dari pengelolaan
personal yang di laksanakan adalah:
Ø
dengan mengimplementasikan kedalam sebuah diskusi dan berbicara dengan
atau terhadap orang lain sehingga akan terjadi negosiasi terhadap personal.
Ø
Melakukan diskusi dengan pegawai baru dengan harapan pegawai baru ini
mampu segera untuk beradapatsi.
Ø
Melakukan peningkatan komunikas antar teknisi dan melakukan evaluasi
hasil kerja
2.2
Fungsi Pengembangan Pendidikan
2.2.1
Riset dan Teori
Pelaksanaan
riser teori ini adalah untuk menghasilkan dan menetaskan pengetahuan yang
berupa teori dan metode riset, yang berhubungan dengan fungsi, sumber belajar,
komponen system intruksional dan siswa. Pengetahuan yang di hasilkan di harapakan
dapat berperan sebagai masukan terhadap fungsi-fungsi lain.
Hal-hal
di atas diimplementasikan kedalam beberapa kegaiatan, diantaranya adalah:
a.
Membuat dan memberikan pemahaman tentang model teoritik.
b.
Melakukan perumusan hipotesis secara tepat.
c.
Mencari informasi, membaca, menganalisis, menguji dan menganalisis hasil
tes yang telah di lakukan.
d.
Merumuskan hipotesis dengan tepat terhadap permasalahan-permasalahan dan
atau suatu rumusan.
2.2.2
Desain
Proses
desain adalah proses menerjemahkan pengetahuan teoritik yang bersifat umum ke
dalam bentuk-bentuk sumber belajar atau komponen system intruksional, diamana
proses penentuan bentuk-bentuk khusus (spesifikasi) yang di perlukan untuk
keperluan produksi sumber belajar dan komponen system intruksional tanpa
memperhatikan format dan atau sumber.
Implementasi yang di lakukan dalam proses
desain adalah:
a.
Melakukan analisis, sintesis, dan menuliskan tujuan intrukional khusus
untuk proses proses pengembangan pendidikan.
b.
Melakukan analisis terhadap karakteristik pelajar, analisis tugas
belajar dan kondisi kegiatan belajar.
c.
Melakukan penyusunan desain bahan pembelajaran terprogram.
d.
Mengembangkan modul untuk pembelajaran individual dan juga membuat desai system peralatan.
e.
Menyusun bahan-bahan pembelajaran hingga urutannya menjadi baik,
sehingga proses pembelajaran lebih terprogram dan terarah sesuai dengan sususan
yang telah di tentukan.
2.2.3
Produksi
Adalah
proses menerjemahkan spesifikasi sumber belajar atau komponen system intruksional
kedalam bentuk jadi, sehingga akan menghasilkan hasil yang konkrit dalam bentuk
yang siap di ujicobakan, property, atau bentuk produksi yang saip di
lipatgandakan ( diperbanyak).
Dalam
proses produksi ini Implementasi yang di lakukan dapat berupa :
a.
Mengoperasikan peralatan produksi, menggambarkan, membuat seketsa
tempat, menulis skrip, dan menyusun hasil yang telah di buat.
b.
Menulis program computer untuk keperluan pengajaran dengan menggunakan
computer sebagai alat bantu.
2.2.4
Evaluasi- seleksi
Adalah
proses menilai dapat tidakanya diterima produk sumber belajar atau komponen
system intruksional yang telah dihasilkan berdasarkan criteria yang ditetapkan
oleh fungsi-fungsi lain dan mengembangkan model untuk penilaian.
Evaluasi
ini di harapkan kedalam beberapa tujun evaluasi setiap sub domain yang ada:
a.
Evaluasi untuk desain
Efektivitas
sumber belajar atau komponen system intruksional dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
b.
Evaluasi untuk produksi
Dapat
di terima tidaknya hasil produksi sesuai dengan standar yang telah di tentukan.
c.
Evaluasi untuk evaluasi
Bagaimanakan
mdel dan teknik evaluasi yang di gunakan
d.
Evaluasi untuk seleksi
Dapat
tidaknya diterima hasil produksi untuk mencapai tujuan tertentu
e.
Evaluasi untuk pemanfaatan
Dapat
tidaknya diterima hasil produksi digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Implementasi
yang di lakukan dalam proses evaluasi adalah:
a.
Menganalisis kualitas produksi antara sesuai tidaknya dengan standar
yang telah di tentukan.
b.
menganalisis kemungkinan-kemungkian penggunaan bahan dan juga
Mengobservasi siswa di saat menggunakan bahan intruksional.
2.2.5
Logistik
Logistik adalah proses menyediakan sumber belajar atau kompmem system
intruksional sehingga dapat di gunakan oleh fungsi-fungsi yang lain, dimana
sumber belajar atau komponen system intruksional yang di hasilkan merupakan
sudah yang tersusun, tersimpan, dan siap dipinjamkan, diklasifikasikan,
dikantalogisasikan, dijadwalkan, diap didistribusikan dirawat dan di perbaikai.
Implementasi dari proses sub domain ini adalah:
1.
Melakukan pembuatan katolog bahan ( paket) intruksional, sehingga proses
pembelajaran berlangsung dengan lancer dan efisien.
2.
Melakukan pembuatanm penyimpanan, pengklasifikasian dalam pembuatan
catalog, dan juga membuat jadwal. Juga mendistribusikan mengoperasikan, memelihara,
memperbaiki sumber belajar atau komponen system intruksional.
2.2.6
Pemanfaatan
Adalah proses mengusahakan agar pelajar dapat berinterraksi dengan
sumber belajar dan komponen system intruksional dengan memanfaatkan dan
memaksimalkan segala fasilitas dan di lanjutkan dengan evaluasi dengan
penilaian terhadap hasil belajar siswa.
Implementasi yang di laksanakan dalam proses pembelajaran adalah:
1.
Melakukan diskusi dengan siswa, untuk membandingkan kegiatan belajar
dengan gaya belajar siswa sehingga mendapatkan proses pembelajaran yang efektif
karena sepadan antara kegiatan belajar dan gaya belajar siswa.
2.
Memberikan tugas, menyiapkan, menyajikan, membantu siswa dalam
memanfaatkan sumber belajar atau komponen system pembelajaran dan juga
melakukan pengarahan terhadap tindak lanjut yang perlu di lakukan.
3.
Melakuan peruses pembelajaran dengan menggunakan media atau bahan
rancangan yang sudah di buat untuk di manfaatkan secara nyata dalam proses
pendidikan dan pembelajaran.
2.2.7
Pemanfaatan Penyebaran
Merupakan sub fungsi khusus pemanfaatan yang mempunyai tugas khusus
untuk mengusahakan agar para siswa mendapatkan informasi yang berhubungan dengan terknologi pendidikan melalia, melalui
penyebarluasan informasi atau sosialisasi tentang teknologi pendidikan.
Implemantasi yang di lakukan dalam sub domain kawasan teknologi
pendidikan ini adalah:
1.
Menerima dan memberikan informasi tentang teknologi pendidikan.
2.
Menyeberluaskan pengertian tentang pelayanan pusat sumber belajar yang
tersedia.
3.
Melakukakan pelatiahan terhadap para guru tentang mempratikkan
pengajaran dengan menggunakan media.
2.3
Sumber / Komponen system intraksional
2.3.1
Pesan
Merupan
sebuah sumber yang mengandung informasi yang akan di samapaikan oleh kompnen
lain yang dapat berbentuk ide, fakta, makan dan data.
2.3.2
Orang
Orang dapat di jadikan sumber dan juga dapat bertindak sebagai penyampai
pesan dan atau penyimpan. Misalkan: guru, siswa, pelaku pembelajaran atau
pembicara.
2.3.3
Bahan
Adalah bahan-bahan yang sering di sebut dengan media atau berupa
perangkat lunak yang biasanya berisi pesan yang akan di sampaikan dengan
menggunakan peralatan, yang tidak jarang pula bahan itu sendiri merupakan
bentuk dari penyajian. Misalkan: tranparansi, slide, film strip dan lain
sebagainya.
2.3.4
Peralatan
Adalah barang-barang yang sering di sebut denga perangkat keras, yang di
gunakan untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam bahan.
Misalkan: OHP/OHT, proyektor slide, mesin computer dan lain sebagainya.
2.3.5
Teknik
Adalah prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam mgnggunakan bahan,
alat, tata tempat, dan orang untuk menyampaikan pesan.
Misalkan: penggunaan computer sebagai alat bantu pengajaran, pengajaran
terprogram, dll.
2.3.6
latar ( lingkungan)
Merupakan lingkungan dimana pesan diterima oleh pelajar, yang terdiri
dari lingkungan fisik dan lingkungan nonfisik.
Implementasi pelaksanaan dalam dunia pendidikan adalah melakukan
sosialisasi yang di lakukan kepada guru-guru pengajar dalam hal bagaimana cara
menggunakan peralatan, melakukan persiapan sebelum melaksanakan proses
pemelajaran dengan menggunakan media atau bahan yang baik da benar, sehingga
penggunaan media, alat dan bahan dapat berjalan dengan lancar.
Dari berbagi sub domain yang ada kesemuanya itu bertujuan untuk
meningkatkan mutu dalam proses pendidikan, tujuan yang lain adalah mempermudah
dan atau mengefektifkan proses pembelajaran yang semua itu berhubungan dengan
sie belajar atau peserta didik.
3.
Kawasan Teknologi Pendidikan Paradigma 1994
Desain
|
Pengembangan
|
Pemanfaatan
|
Pengelolaan
|
Penilaian
|
1. Desain system
pembelajrana
2. Desain pesan
3. Setrategi
pembelajaran
4. Karakteristik
pemelajar
|
1. Teknologi
cetak
2. Teknologi audio
visual
3. Teknologi
berbasis koputer
4. Teknologi
terpadu
|
1. Pemanfaatan
media
2. Difusi inovasi
3. Implementasi
dan institutionalisasi
4. Kebijakan dan
regulasi
|
1. Managemen
proyek
2. Manajemen
sumber
3. Menajemen
system Penyampaian
4. Manajemen
informasi
|
1. Analisis
masalah
2. Pengukuran
acuan patokan
3. Efaluasi
formatif
4. Evaluasi
sumatif
|
4.
Identifaikasi sub-sub domain Teknologi Pendidikan Paradigma 1994
4.1
Kawasan desain
Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar,
tujuan desain ialah untuk menciptakan setrategi danproduk pada tingkat makro,
seperti program dan kurikulum dan pad tingkat makro seperti pelajaran dan
modul.
4.1.1
Desain system pembelajaran
Adalah prosedur yang terorganisasi yang meliputi
langkah-langkah:
a.
Penganalisaan ( proses perumusan apa yang akan di pelajarai)
b.
Perancangan (proses penjabaran
bagaimana caranya hal tersebut akan di pelajari).
c.
Pengembangan ( proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan
pembelajaran).
d.
Pengaplikasian ( pemanfaatan bahan dan setrategi yang bersangkutan).
e.
Penilaian pembelajaran (proses penentuan ketepatan belajar).
4.1.2
Desain pesan
Desain pesan meliputi perncanaan untuk merekayasa
bentuk fisik dari pesan yang mencakup prinsip-prinsip perhatian, persepsi dan
daya serap agar terjadi komunikasi antara pengeirim dan penerima.
4.1.3
Setrategi pembelajaran
Adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan
peristiwa belajar atau kegiatan pembelajran dalam suatu pelajaran.
a.
Setrategi mikro adalah metode dasar untuk mengorganisasikan pembelajran
dalam suatu gagasan tunggal.(dalam satu lingkup kelas)
b.
Setrategi makro adalah metode dasar untuk mengorganisasikan aspek-aspek
pembelajran dengan gagasan lebih dari satu.(nasional , modul nasional)
Kombinasi makro dan mikro.pembuatan RPP
Hiden kurikulum
a. Budi pekerti
b. Multi cultural
c. Pendidikan
karakter
Pengajaran tematik: pengajran yang menitik
beratkan pada tema-tema
4.1.4
Karakteristik pemelajar
Adalah segi-segi latar belakang pengalaman pemelajar
yang pengaruh terhadap egektifitas proses belajarnya
4.2
Kawasan pengembangan
Adalah proses penterjemahan spesifikasi desain kedalam bentukk fisik
4.2.1
Teknologi cetak
Adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti buku-buku
dan bahan-bahan visual yang statis terutama melalui proses pencetakan mekanis
atau fotografi, yang mencakup representasi dan reproduksi teks, grafik, dan
fotografis.
4.2.2
Teknologi audio visual
Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan
mekanis dan elektrolis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
4.2.3
Teknologi berbasis computer
Merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan
menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroposesor, yang dapat menyimpan
pesan secara elektronis dalam bentuk digital.
4.2.4
Teknologi terpadu
Teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan
bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang di kendalikan computer yang
merupakan teknik yang paling sulit diantara yang lain karena melibatkan
beberapa komponen dan peralatan yang di kendalikan oleh computer.
Dari sub kawasan ini, implementasi yang di lakukan di lapangan adalah dengan di tambahkannya peraltan-peralatan, media, atau bahan yang
umumnya berbasis teknologi komputer yang telah mengalami pengembangan dan ini
sebagai tindak lanjut untuk memudahkan dan memfasilitasi kegitan belajar baik
itu guru maupun peserta didik.
4.3
Kawasan Pemanfaatan
Kawasan pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk
belajar. Yang teribat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk
mencocokan pemelajar dengan bahan dan aktifitas yang spesifik, menyiapkan
pemelajar, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas
hasil, serta memasukan ke prosedur yang selanjutnya.
4.3.1
Pemanfaatan media
Adalam penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar yang
merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan spesifikasi desain
pemelajaran, yang berkaitan antara di implementasikan atau tidaknya desain
tersebut. Pemanfaatan juga di kaitkan dengan karakteristik pelajar, sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif
4.3.2
Difusi inovasi
Adalah proses berkomuniksi melalui strategi yang terencana dengan tujuan
untuk di adopsi, tujuan ahir yang ingin di capai ialah untuk terjadinya
perubahan.
Tahap pertama dalam proses ini adalah membangkitkan kesadaran melalui
desiminasi informasi.
4.3.3
Implementasi dan pelembagaan
Implementasi ialah penggunaan bahan dan setrategi pembelajaran dalam
keadaan yang sesungguhnya. Sedangkan pelembagaan ialah pengggunaan yang rutin
dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur ata budaya
organisasi. Keduanya tergantung pada perubahan dan perkembangan individu dan
organisasi.
Tujuan dari implementasi adalah menjamin penggunaan yang benar oleh
individu dalam organisasi, sedangkan tujuan pelembagaan ialah untuk
mengintegrasikan inovasi dalam struktur kehidupan organisai.
4.3.4
Kebijakan dan regulasi
Adalah aturan dan tindakan dari masyarakat atau wakilnya yang
mempengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan teknologi pembelajaran yang
mempunya hambatan utama etika dan ekonomi.
4.4
Kawasan pengelolaan
Konsep pengelolaan merupakan bagian yang integral dalam bidang teknologi
pembelajaran. Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervise. Empat kategori
dalam kawasan pengelolaan ialah:
4.4.1
Pengelolaan proyek
Meliputi perencanaan, monitoring dan pengendalian proyek desain dan
pengembangan, para pengelola proyek bertangung jawab atas perencanaan ,
penjadwalan dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis proyek lain.
4.4.2
Pengelolaan sumber
Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan, dan pengendalian
system pendukung dan pelayanan sumber . Pengertian sumber dapat mencakup
personil, keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran
4.4.3
Pengelolaan system penyampaian
Sub kawasan ini meliputi perencanaanm pemantauan, pengendalian, cara
bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan. Pengelolaan system
penyampaian memberikan perhatian pada permasalahan produk, pedoman bagi
desainer, instruktur atau pelatih.
4.4.4
Pengelolaan informasi
Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan, danpengedalian
cara penyimpanan, pengiriman/ pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka
tersedianya sumber untuk kegiatan belajar. Pentingnya pengelolaan informasi
terletak pada potensinya untuk mengadakan revolusi kurikulum dan aplikasi
desain pemelajaran.
Implementasi nyata dari kawawan pengelolaan ini adalah berupa pengolaan
pengelolaan informasi dan pengelolaan-pengelolaan yang lain yang telah di
dapatkan sebagi bentuk nyata dalam usaha untuk selalu meperbaikai system
pendidikan yang di jalankan seperti pengelolaan untuk revolusi kurikulum dan
aplikasi desain pembelajaran dalam system pendidikan.
4.5
Kawasan penilaian
Penilaian dalam pengertian yang paling luas adalah aktifitas manusia
sehari-hari, melalui penakanran nilai aktifitas atau kejadian yang ada. Dalam
kawasn pendidikan Penilaian ialah proses penentuan memadai tidaknya
pembelajaran dan belajar, yang berarti penentuan secara formal mengenai kualitas,
efektifitas atau nilai dar suatu program, produk, proyek ,proses, tujuan atas
kurikulum.
4.5.1
Analisis masalah
Analisis masalah mencakup cara penentuan sifat dan parameter masalah
dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan. Jadi
kegiatan penilaian meliputi identifikasi kebutuhan, penentuan sejauh mana
masalah dapat di klasifikasikan sebagai pembelajar, identifikasi hambatan,
sumber, serta penentuan tujuan.
4.5.2
Pengukuran acuan patokan
Meliputi teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pembelajaran menguasai
materi yang telah di tentukan sebelumnya. Pengukuran ini berupa test dan
lainnya.
4.5.3
Penilain formatif
Penilaian ini berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecakupan
dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Penilain
ini dilaksanakan pada waktu pengambangan atau perbaikan program arau produk.
4.5.4
Penilain sumatif
Berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk
pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan. Penilaian sumatif ini di
laksanakan setelah selesai dan bagi kepentingan pihak luar atau para pengambil
keputusan.
Implementasi dari kawasan ini ialah dengan selau melakukan evaluasi atau
penilain secara bertahap terhadap system pendidikan yang sudah di terapkan
sehingga degan adanya evaluasi secara bertahan dari tahun ke tahun di harapakan
pedidikan di Indonesia ini selalu berjalan mangalami kemajuan yang di
harapakan, dan ini dilakukan di setiap suba analisis sehingg implementasi dari
kawasan-kawasan teknologi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan berfungsi
secara maksimal.
BAGUS TERINCI SANGAT MUDAH DIMENGERTI
BalasHapus