Senin, 31 Desember 2012

Menyiapkan Bangsa Indonesia Menghadapi Tantangan Abad Ke-21/Pentingnya Pendidikan Karakter/


  1. Menyiapkan Bangsa Indonesia Menghadapi Tantangan Abad Ke-21 Pentingnya Pendidikan Watak
Menghadapi tantangan perkembangan zaman abad ke-21 amatlah penting untuk mempertahankan eksistesi watak asli bangsa indonesa dan juga kondisi masadepan Indonesia. Karena masadepan haruslah di transformasikan oleh manusia itu sendiri khususnya bangsa Indonesia yang salah satunya adalah melalui pendidikan , untuk mempersiapkan generasi emas bangsa idonesia .
syarat utama bangsa Indonesia utuk menjadi bangsa yang besar dan jaya di abad ke-21 adalah perlunya perasaan kesatuan dari suatu bangsa. Ada beberapa hal yang dapat menyatukan suatu bangas adalah:
  1. Kesatuan sejarah
  2. Kesatuan rasnya
  3. Kesatuan tujuan
  1. Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pemersatu Bangsa Indonesia
Pancasila sebagi ideology dan sebagai weltanschauung
  1. Pancasila sebagai ideology artinya bahwa pacasila smerupakan dasar hukum di dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Yang di jadikan norma-norma yang mengetur kehidupan di berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia.
  2. Pancasila sebagai weltanschauung berarti pancasila merupakan etika kehidupan bersama bangsa Indonesia. Nilai-nilai atau praksis kehidupan di dalam masyarakat bangsa Indonesia di atur oleh nilai-nilai pancasila, Yang nilai-nilai pancasila tersebut terwujud integralistik yang artinya menyatukan seluruh anggota masyarakat Indonesia sebagai bangsa Indonesia yang beradab dan bertekad untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia bakan untuk seluruh dunia.
Inilah wujud abstrak manusia pancasilais Indonesia yang perlu di bangun sebagai suatu norma dan etikan yang dapat di lakukan melalui proses pendidikan. Proses pendidikan bukan hanya dalam lingkungan formal tetapi juga dalam lingkungan nonformal dan juga informal.

  1. Sifat-Sifat Pancasila
  1. Sifat integralistik
Artinay nilai-nilai dalam dalam pancasila tersebut merupakan satu kesatuan dari berbagai seluruh masyarakat bangsa Indonesia.
  1. Sifat pyramidal
Artinya nilai-nilai tersebut di sinari atau di landasi oleh nilai-nilai yang di atasnya
  1. Nilai ketuhanan
  2. Nilai kebangsaan
  3. Nilai kemanusiaan
  4. Nilai demokrasi
  5. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

  1. Pentingnya pendidikan karakter bangasa indonesia.
  1. Nasionalisme menjadi pembimbing utama dalam mengatur kehidupan bersama bangsa Indonesia yang mempunya berbagai suku yang berbeda.
  2. Kesatuan bangas Indonesia tidak di robek-robek oleh kepentingan kelompok, suku, partai politik atau dan lainnnya.
  3. Untuk menangkalnya dasar ekonomi liberal menjadi ekonomi kerakyatan

  1. Teori –Teori Tentang Pentingnya Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia
  1. Teori Ralph Linton
Merupaan pakar antropoloi dari kolombia university, menurutnya manusia adalah mahluk satu-satunya yang mempunyai potensi besar untuk berdiferensisasi dan individualisi di bandingkan dengan binatang, yang mempunyai ciri khas berjuang bersama-sama dengan sesamanya untuk kelanjutan hidupnya.
Dari pendapat Linton beranggapan bahwa disetiap manusia terdapat tipe kepribadian utama ( basic personality type) yang mana pengaruh utama dalah kehidupan karakter manusia di tentukan oleh system dan tingkah laku di lingkunganya atau kebudayaannya, sehingga norma-norma kepribadian setiap orang berbeda-beda yang disebabkan perbedaan pengalaman di dalam lingkungan budanya dan alamnya.
Dalam perkembangan zaman abad ke-21 seorang pribadi akan menghadapinya berdasarkan apa yang di milikinya dalam bentuk basic personalitu type bangsa Indonesia berdasarkan kebudayaan yang konkrit.

Pendapat linton tentang kebudayaan di bagi menjadi 2:
  1. Kebudayaan konstruk
Adalah nilai dalam kebudayaan yang di kontruksikan oleh penggalinya , bangsa Indonesia adalah pancasila yang pada gilirannya akan di jabarkan dan di sesuaikan dengan kehidupan nyata dalam masyarkat yang realistic
  1. Kebudayaan realistic
Adalah penjabaran dari kebudayaan kontruk.
Nilai nilai pancasila merupakan nilai-nilai yang terbuka artinya nilai-nilai pancasila mengalami berbagai tantangan oleh karena prubahan di alam sekitar. Sehingga dalam memandang nilai-nilai pancasila tidak secara keseluruhan yang integral pyramidal tetapi di lihat sebagi nilai-nilai yang terpisah.
Sebagi suatu ideologi, metodologi pelaksanaannya adalah secara indoktrinasi sedangkanPancasila sebagi nilai-nilai etika bangsa atau weltanschauung, metodologinya adalah memberikan contoh, persuasi, dan melaksanakannya secara inklusif di dalam kenyataan hidup sehari-hari.

Kesimpulan pendapat teori ini adalah bahwa pendidikan karakter bangsa Indonesia haruslah sesuai dengan lingkungan budaya suku-suku bangsa yang berbada. Namun pendidikan watak dari berbagai suku-suku yang bhineka itu pada ahirnya di tujukan kepada kesatuan bangsa Indonesia yang merupakan proses berkesinambungan.

  1. Teori Lev Vygotsky
Merupakan seorang sarjana rusia, hal yang terpenting dari teori ini adalah wahwa lev vygotsky menekankan akan pentingnya hubungan interpersonal seta dengan masyarakat, yang kedua-duanya mempengaruhi perkembangan kognisi yaitu bahasa serta lembaga-lembaga sosial. Pendapat lainnya adalah fungsi mental tingkat tinggi adalah berasal dari interaksi dengan lingkungan sosial, yang sangat berhubungan erat dengan perkembangan bahasa. Bahasa itu merupakan hal yang terpenting oleh proses transasi budaya.

Pokok-pokok teori lev vygotsky:
  1. Interaksi sosial merupakan hal yang kritis yang menimbulkan pengetahuan dari kontruksi bersama antara dua atau lebih manusia.
  2. Pengaturan diri merupakan perkembangan dari iemplementasi dan kegiatan mental di dalam interkasi sosial.
  3. Perkembangan manusia melalui transaksi budaya dari alat-alat, symbol budaya.
  4. Bahasa adalah alat yang paling kritis.
  5. Konsep zone of proximal debelopment (ZPD) perbedaan antara apa yang dapat di lakukan oleh seoran ganak degan papa yang di milikinya, dengan apa yang di dapatkan dari luar berupa interaksi. Dan di proses inialah terjadi perkembangan kognitif anak.

  1. Teori Ki Hadjar Dewantara
Dalam pendapatnya di katakana bahwa untuk mendaptkan system pengajaran yang berfaedah bagi perikehidupan bersama haruslah di sesuaikan dengan hidup dan kehidupan masyarakat. Dengan kata lain pengajaran haruslah sesuai dengan kodrat keadaan yang tersimpan dalan adat istiadat , sehingga pendidikan nasional adalah pendidikan yang beralaskan garis hidup pada bangsanya atau berdasarkan kepada kdan di tunjukan untuk keperluan perikehidupan yang dapat mengangkat derajat bangsa.
Prisip-prinsip perkembangan budaya di paparkan melalui teori Trikon yaitu setiap kebudayaan berkembanga mengikuti prisip-prispip kontinuitas, konvergensi, dan konsentrasi.
  1. Prinsip kontinuitas artinya setiap kebudayaann sifatnya terbuka dan dimanis, sehingga kebudayaan berkembang secara terus-menerus dalam berbagai tuntunan modus perkembangan. Karena tidak ada kebudayaan yang benar-benar statis dan tertutup.

  2. Prisip konvergensi
    Yaitu sifat kebudayaan yang terbuka bagi dunia luar.
  1. Prinsip konsentris
suatu perkembangannya kebudayaan yang berubah namun tetap mempertahankan kebudayaan lama milik sendiri.

Dari ketiga pakar tersebut terdapat persamaan dianatarnaya adalah:
  1. Setiap masyarakat atau bangsa mempunyai satu kepribadian dasar yang berdasarkan pada nilai –nilai budaya di dalam masyarakat.
  2. Kepribadian dasar tersebut berwujud rentetan tingkahlaku (watak) yang di miliki setiap individu.
  3. Peroses pendidikan bertujuan untuk menghasilkan peribadi-pribadi yang dapat mewujudkan watak atau nilai-nilai dalam bermasyarkat dan bernegara.

Dari beberapa uraiaan di atas dapat di definisikan bahwa karakter bangas Indonesia adalah:
Suatu kontruksi budaya tentang sikap hidup, cara berfikir dan bertindak dari setiap individu bangas Indonesia yang multicultural yang terpancar dari nilai-nilai budaya dan ideology nasional Indonesia yaitu pancasila dalam menghadapi perubahan global.

Dari pentingnya sebuah tatanan watak bangas Indonesia yang sangat berkaitan dengan tingkat kebudaayaan dan juga proses pendidikan, sehingga dengan ini di harapkan lembaga pendidikan sebagai lembaga penanaman dan pengembangan nilai –nilai pancasila haruslah menjadi lembaga –lembaga pendidikan yang menjadi pusat kebudayaan nusantara. Sehingga tidak hanya mengembangkan aspek intelektual saja namun juga keseluruhan aspek kebudayaan Indonesia.
Dengan demikian lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia merupakan taman-taman budaya Indonesia tempat persemaian pribadi-pribadi Indonesia yang tangguh beridentitat watak bangsa Indonesia untuk mengahadape perkembangan zaman abad ke-21.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar


widget